Franz Magnis Suseno Sebut Dipo Alam 'Menyeleweng'
Pakar etika politik dan tokoh Katolik Franz Magnis Suseno, SJ menyebut pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengenai kebebasan berpendapat telah menyeleweng dari nilai Pancasila sebagai ideologi dasar Negara.
"Mungkin itu sedikit 'keluar rel' beliau waktu mengatakan itu," kata Romo Franz ketika ditemui di Jakarta, Senin (3/5).
"Tentu saya mengharapkan seluruh lembaga eksekutif dan yudikatif bahwa hak minoritas untuk menyampaikan pendapat itu sepenuhnya dihormati, apalagi menyangkut situasi kaum minoritas," katanya.
Guru Besar Ilmu Filsafat di STF Driyarkara itu khawatir jika maksud pernyataan Dipo di jejaring sosial Twitter itu menjadi pembungkam bagi kelompok tertentu dalam menyampaikan pendapat.
"Jangan-jangan dia mau mengatakan bahwa minoritas tidak boleh menyatakan pendapat mereka, tetapi tentu mayoritas dan minoritas sama haknya," tegasnya.
Dalam akun @dipoalam49, pada 21 Mei, Dipo mengicaukan pendapatnya terkait protes keras Romo Magniz atas pemberian penghargaan World Statesman Award kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Umaro, ulama dan umat Islam di Indonesia secara umum sudah baik, mari liat kedepan, tidak baik pimpinannya dicerca oleh yang non-muslim FMS," demikian bunyi kicauan Dipo. FMS dalam pernyataan tersebut diduga adalah inisial nama Franz Magnis Suseno.
Terkait akan hal itu, Romo Franz memaklumi sikap Dipo yang memberikan kritik tajam kepadanya.
"Kecaman saya memang sangat keras dan secara tidak langsung juga menyangkut Presiden. Maka sudah wajar kalau para pembantu Presiden mengkritik tajam sekali. Itu saya anggap biasa, tidak apa-apa," katanya.
Sebelumnya, Romo Franz menyampaikan surat protes terbuka kepada lembaga donor Appeal of Conscience Foundation (ACF), atas rencana pemberian penghargaan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"(Penghargaan) Itu dapat mendiskreditkan klaim ACF sendiri, sebagai institusi yang bertujuan untuk moralitas," kata Romo Franz dalam surat terbuka itu.
Sumber
Mempolitikkan Agama
Politik agama sama-sama menguntungkan yang menyerang dan yang diserang dan sama-sama merugi juga. Politik agama bisa dimulai dari korban yang memancing serangan, agar dapat diuntungkan. Atau dimulai dari penyerang untuk merugikan korban. Cara yang pertama yang sulit dilihat. Semua Negara, Ideologi dan Parpol Mempolitikkan Agama... Baca Di Sini
Polemik dan Politik Agama Magnis Suseno dan Dipo Alam
Related Articles
If you enjoyed this article click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 komentar:
Posting Komentar